Presiden Jokowi Beri Kuliah Umum di HUT ke-40 UNS, Bicara Pangan dan Energi
Solo - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan dies natalis atau ulang tahun ke-40 Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (11/3/2016) pagi. Kehadirannya di UNS, selanjutnya didaulat untuk memberikan sambutan yang disebut sebagai kuliah umum untuk seluruh sivitas akademika UNS yang hadir dalam acara tersebut.
Dalam undangan resmi disebutkan bahwa Presiden akan menyaksikan acara sidang senat terbuka pemberian UNS Award untuk Akbar Tandjung yang dinilai telah berjasa dalam kepeloporannya di bidang politik dan kenegaraan dan Adi Sasono yang dinilai berjasa di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Jokowi dan rombongan masuk ke lokasi acara di Auditorium UNS sekitar pukul 09.15 WIB. Tampak hadir dalam acara tersebut diantaranya Menristek Dikti M Nasir, Menteri PU dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimoeljono; mantan Mendiknas, M Nuh, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Akbar Tandjung, Adi Sasono, Mooryati Soedibyo, dan lain-lain.
Dalam sambutan resminya, Jokowi mengajak perguruan tinggi untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia masa depan yang kompetitif untuk menghadapi persaingan, keterbukaan dan kompetisi globlal. Kampus juga diminta mengambil tema-tema riset yang strategis, tematis dan arahnya untuk kepentingan kehidupan masyarakat sehingga bisa langsung diterapkan sektor kehidupan riil.
"Tahun 2043 penduduk dunia akan menjadi 12,3 miliar jiwa. Mereka akan berebut energi dan pangan. Keuntungan kompetitif kita punya energi baik fosil dan yang terbarukan. Pangan kita juga punya tapi belum terkelola dengan baik. Strategi manajemen ekonomi kita yang bagus. Perguruan tinggi harus mengambil peran dalam menyiapkan SDM yang kuat. Karena ke depan adalah persaingan individu bangsa kita dengan SDM dari luar negeri," ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu Presiden juga mengingatkan kunci persaingan adalah efisiensi dan kecepatan. Indonesia harus berani memotong banyak hal agar bisa lebih efisien dan kecepatan, termasuk memotong banyak perizinan yang mempersulit investasi. Dia bahkan menekankan bahwa tahun ini efisiensi kecepatan harus semakin sesuai target.
UNS diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 11 Maret 1976 di Pagelaran Keraton Surakarta. Nama 'Sebelas Maret' dipilih untuk mengabadikan nama 'Surat Perintah Sebelas Maret' yang disebut sebagai tonggak awal berkuasanya rezim Orde Baru.