Pendiri aplikasi kencan Bae. © Fossbytes
liputanberita.com- Gaji tinggi dan lingkungan kerja terbaik di
kantor Google atau Microsoft tentu menjadi impian bagi banyak orang.
Namun, mahasiswa satu ini justru menolak tawaran kerja dari Google dan
Microsoft. Uniknya, hal itu dilakukannya demi membangun sebuah aplikasi
kencan.
Mahasiswa itu adalah Jordan Kunzika, mahasiswa dari Dartmouth Collage
di Amerika. Pria keturunan Angola ini menjalani profesi sebagai pendiri
dan CTO 9chief technology officer) dari aplikasi kencan bernama 'Bae:
Before Anyone Else'.
Aplikasi kencan Bae tergolong spesial karena dibuat khusus untuk
orang-orang berkulit hitam atau keturunan Afrika-Amerika. Alasannya
sederhana, ada 30 juta orang Amerika yang saat ini menggunakan aplikasi
kencan, namun mereka yang berkulit hitam kerap menerima penilaian buruk
yang subjektif.
Fakta itu kemudian jadi pelecut bagi Kunzika untuk membuat aplikasi
kencan khusus orang kulit hitam. Terlebih, Kunzika juga mengalami
masalah yang sama saat menjadi satu-satunya mahasiswa berkulit hitam di
kelas.
"Aku dengan cepat menyadari tergantung pada ku apakah perlakukan itu
berdampak negatif atau justru menjadi motivasi untuk jadi orang sukses.
Sehingga orang-orang berkulit hitam lain mempunyai seorang role-model
yang sama seperti mereka secara fisik," ujar Kunzika, Fossbytes (27/03).
Keputusan Kunzika menolak Google dan Microsoft pun berbuah manis.
Kini aplikasi kencan Bae menyebar di seluruh dunia dan tercatat masuk
daftar 50 aplikasi lifestyle terbaik di negara-negara Karibia dan
Afrika.
Senin, 28 Maret 2016
Mahasiswa tolak tawaran kerja di Google demi bangun aplikasi kencan
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »