.

Recent Posts

Kamis, 10 Maret 2016

Unknown

EKSKLUSIF - Jorge Sampaoli: Yang Bilang Lionel Messi Bukan Terbaik Orang Bodoh



Mereka yang tidak memandang Lionel Messi sebagai pesepakbola terhebat sejagat dilabeli bodoh oleh eks pelatih tim nasional Cile asal Argentina, Jorge Sampaoli. La Pulga sukses merengkuh trofi Ballon d’Or kelimanya awal tahun ini, dan ia belum berhenti tampil memukau di atas lapangan. Khusus di tahun kalender 2016 bintang Barcelona itu sudah membukukan 22 gol di semua ajang.
Terlepas dari itu, kritik tetap saja menghinggapi Messi yang dinilai masih perlu membuktikan diri bersama skuat Argentina – meskipun faktanya ia mengapteni Los Albicelestes menuju partai puncak Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015.
Di ajang yang disebut terakhir, adalah Cile asuhan Sampaoli yang memaksa Tim Tango bertekuk lutut di final lewat adu penalti, namun pelatih plontos itu toh tetap mengakui kemampuan Messi adalah nomor satu di planet ini.
“Saya pikir siapa pun yang tak bisa mengakui Messi sebagai yang terbaik adalah orang bodoh. Yang akan saya katakan kepada orang itu adalah Leo tidak bermain seperti halnya di Barcelona untuk Argentina karena ia mungkin tidak menikmati dirinya,” ujar Sampaoli secara eksklusif kepada Goal.


“Kita harus membuat orang-orang menerima bahwa ia bisa bermain baik dan buruk, agar Leo merasa dicintai. Jika kita tidak menikmati dirinya, berarti tak ada yang bisa membuat kita bahagia. Saya bisa pastikan kepada Anda bahwa semua komentar [miring] tersebut didengar Messi dan membuatnya merasa buruk, dan perasaan tersebut ikut terbawa ke lapangan.”
“Saya tak berpikir semua orang menikmati sepakbola. Sepakbola tengah melalui sebuah periode yang tidak baik, contohnya, dengan jejaring sosial. Jejaring sosial menurut saya sejatinya adalah antijejaring sosial. Jaringan tersebut mendekatkan Anda dengan orang-orang asing dan menjauhkan Anda dari orang-orang terkasih.”
“Jadi kemudian Anda memiliki kasus-kasus seperti Messi, yang senantiasa mendapat tuntutan dari ribuan Twitter atau pesan Facebook. Jika seorang pemain tak bisa mengabaikan itu, mustahil baginya untuk merasa bahagia, meski ia mencetak empat gol di setiap pertandingan sekalipun. Itu membuat Anda tak nyaman setiap hari karena walaupun Anda ingin menjauh dari hal tersebut, pasti ada yang memberitahu bahwa Anda sedang dibicarakan.”
Sampaoli lantas membahas situasi terkait timnas Argentina. Ia kecewa dengan kurangnya tingkat dukungan bagi skuat yang sebetulnya punya potensi istimewa dengan nama-nama paten sekelas Messi, Angel Di Maria, Sergio Aguero, dan Gonzalo Higuain.

“Membuat saya sedih saat melihat tim nasional bermain di stadion-stadion yang separuh kosong. Saya telah pergi ke Peru atau Cile dan stadion di sana ‘meledak’ dengan nasionalisme yang tak terkontrol.” “Menyakitkan bahwa di negara saya orang-orang tidak menghormati atau menghargai tim nasional sebagaimana yang sepantasnya. Di Argentina, hal terburuk adalah orang-orang mulai mencintai tim ketika mereka menang, bukannya membuat mereka menang.”
“Terdapat kekecewaan yang mesti dianalisis, sejak beberapa waktu silam. Kami sempat memiliki pemain terbaik dunia di satu titik, dan kami memiliki pemain terbaik dunia sekarang, namun tampaknya kami tak ingin menikmatinya.”
“Saya pikir para pemain merasakannya, mereka membawanya di dalam hati. Mereka tahu orang-orang tak memberikan dukungan yang sejatinya pantas mereka dapatkan, yang mungkin sempat didapatkan tim 1986 [kala Argentina juara Piala Dunia]. Akan baik rasanya untuk jatuh cinta lagi dengan bendera kita.”

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »