Valentino Rossi (kanan) saat terlibat insiden dengan Marc Marquez di seri 17 MotoGp 2015 di Sirkuit Sepang, Malaysia. (Crash)
liputanberita.com - Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha, adalah bukti bahwa usia bukan penghalang bagi seorang raider MotoGP. Dengen kepercayaan diri berlipat ganda, Rossi pun yakin mampu balapan hingga beruban.
Rossi memang sudah berusia 37 tahun. Tapi, kemampuan, energi, dan
kepercayaan dirinya mampu membuatnya bersaing dengan pembalap-pembalap
hebat yang jauh lebih muda darinya. Bahkan, semakin tua, semakin hebat
pula kemampuanRossi di lintasan.
Lihat saja aksi pembalap asal Italia itu sepanjang MotoGP 2015. Tak
ada yang menyangka pria jangkung asal Italia itu mampu bersaing ketat
dalam perebutan gelar juara.
Bahkan, trofi juara dunia nyaris saja jadi miliknya jika tak ada
kejadian yang menghebohkan di Sirkuit Sepang, Malaysia. Ketika itu, di
seri ke-17, dia terlibat insiden dengan Marc Marquez, pembalap Honda.
Ulah Rossi yang sengaja menjatuhkan Marquez berujung pada sanksi di
mana ia harus memulai balapan pamungkas di Valencia dari urutan
terakhir. Akibatnya, Rossi gagal memenuhi syarat untuk mengamankan gelar
juara dunia.
Valentino
Rossi (kanan) bersama rekan setimnya, Jorge Lorenzo saat peluncuran
motor terbaru seri Yamaha YZR-M1 untuk MotoGP 2016 di Barcelona,
Spanyol, Januari lalu.(REUTERS / Albert Gea)
Di seri di Valencia, Rossi akhirnya kalah lima poin dari rekan
setimnya, Jorge Lorenzo. Rossi pun gagal jadi juara. Meski begitu,
semangat Rossi buat mengarungi petualangan di MotoGP 2016 tak lantas
surut. Di usia yang terbilang sudah uzur, Rossi tetap percaya mampu
bersaing di barisan terdepan.
"Saya akan mengambil lima atau enam balapan untuk memutuskan masa
depan saya. Tapi, saya yakin mampu balapan selama beberapa tahun hingga
Yamaha mengatakan sesuatu akibat rambut saya putih," papar Rossi seperti
dikutip autusport.com.
Valentino Rossi saat memenangi GP Inggris di Sirkuit Silverstone, (30/8/2015). (AFP/Glyn Kirk)
Saat ini Rossi sedang mempersiapkan diri menuju balapan perdana
MotoGP 2016 di Losail International Circuit, Qatar, 20 Maret 2016.
Kebetulan, Qatar adalah tempat di mana Rossi unjuk gigi akan
kehebatannya di musim lalu.
Ketika itu, memulai balapan dari posisi delapan, The Doctor sukses
merebut podium juara. Rossi mampu mengungguli duet Ducati Team, yang
juga rekan senegaranya, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.
Untuk balapan kali ini, Rossi mengaku berat untuk bisa mengulangi
kesuksesannya. Itu karena ia harus kembali bersaing dengan Lorenzo,
Marquez, dan Dani Pedrosa. Tak cuma itu, pembalap-pembalap Ducati dan
Suzuki juga patut diwaspadai Rossi.
Valentino Rossi (AFP/Theo Karanikos)
"Tahun lalu adalah waktu di mana saya menjalani salah satu balapan
terbaik dalam karier saya," ujar Rossi. "Namun, akan sangat sulit
mengulanginya meski saya ingin sekali naik podium."
Rossi menyebut, musim lalu, dia memulai musim dengan baik, namun
mengakhirnya dengan buruk. Hal ini, tak mau dia alami lagi di musim 2016
ini. "Saya lebih suka memulai dengan buruk, tapi menjadi lebih kuat
hingga akhir," kata Rossi.
Valentino Rossi (belakang) bersama rekan setimnya dari Yamaha, Jorge Lorenzo di lintasan. (Reuters)
MotoGP 2015 memang jadi aksi panggung hebat The Doctor, julukan
Rossi. Tengok saja kehebatan yang diperlihatkan Rossi di 12 seri awal di
mana ia tak pernah absen dari podium. Sayangnya, ya itu tadi.
Kebangkitan Lorenzo dan kontroversi yang diciptakan Marquez membuat
Rossi kembali hanya mampu raih predikat runner up seperti di musim 2014.